RISET PASAR
RISET PASAR
(MARKET RESEARCH)
Dalam bagian ini, kami mencoba
menangkap gambaran besar market research yang telah dilakukan oleh Garuda
Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi tingkat persaingan di
dunia penerbangan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena perusahaan
yang kami ambil sebagai contoh merupakan perusahaan yang sangat besar dan
sangat besar juga tingkat kompleksitasnya jika dilakukan market research dalam
waktu terbatas dan jumlah personil yang terbatas karena market research akan
berjalan dengan maksimal, jika kita melakukan riset pasar pada seluruh aspek
perusahaan dan secara menyeluruh. Itulah sebabnya mengapa kami memilih
untuk mencoba menangkap riset pasar yang telah dilakukan Garuda Indonsesi.
Krisis global sebagai salah satu faktor
yang telah mempengaruhi kinerja komersial perusahaan. Kendati demikian, terkait
dengan “customer centricity” Garuda Indonesia tetap membuka
rute baru demi melayani permintaan pelanggan yang terus berkembang. Garuda
Indonesia giat melakukan pengembangan rute sehingga tercipta profit yang
optimum. Untuk memperbaiki kinerja dan memenangkan persaingan dalam
merebut pasar, Garuda Indonesia sangat mengedepankan pada nilai-nilai
perusahaan yang dianut. Satu nilai yang dianut sangat erat hubungannya dengan
konsumen, yaitu customer centricity.
DEFINISI MASALAH DAN PENETAPAN TUJUAN RISET
Pada Garuda Indonesia yang melakukan usaha menjual jasa
penerbangan, maka mengacu pada sasaran strategies perusahaan, masalah yang
dihadapi adalah ”Bagaimana menjadi ”leading carrier” dalam penerbangan dalam
negeri dan ”flag carrier” untuk penerbangan internasional”. Tujuan dari dari
riset yang dilakukan adalah untuk mencapai sasaran perusahaan, utamanya pada peningkatan
kepuasan pelanggan.
RENCANA RISET (RESEARCH PLANNING)
Berikut ini tahapan-tahapan pada riset pasar yang dilakukan
pada umumnya :
1.
Menentukan jumlah contoh yang akan
diteliti (misalnya : 1% dari rata-rata penumpang harian)
2.
Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk
questionaire
3.
Melakukan sampling secara proporsional
random. Proporsional didasarkan volume penumpang di rute tertentu dan
secara random untuk penumpangnya.
4.
Melakukan pengambilan data
5.
Melakukan analisa data
6.
Pengambilan kesimpulan
7.
Pembuatan strategi yang harus dilakukan
ANALISA DATA
Revenue Passenger Kilometer
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan pelanggan,
pertumbuhan permintaan dan peningkatan kapasitas produksi, RPK
penerbangan mainbrand relatif stabil yaitu sebesar 15,4 miliar
di tahun 2009. RPK penerbangan internasional tercatat mengalami penurunan
sebesar 2,7% menjadi 8,5 miliar, sementara RPK penerbangan domestik mengalami
peningkatan sebesar 3,2% menjadi 6,8 miliar.
Seat Load Factor
Tingkat Seat Load Factor (SLF) untuk penerbangan mainbrand tercatat
sebesar 73,5% di tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan 76,5% di
tahun 2008 karena semakin tingginya tingkat persaingan dan penambahan ASK.
Pangsa Pasar Internasional
Jumlah penumpang di pasar internasional ke dan dari bandara
Cengkareng dan Ngurah Rai Denpasar mengalami kenaikan sebesar 7,2% selama tahun
2009 dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun krisis ekonomi dunia menyebabkan
penurunan permintaan untuk area Jepang-Korea-Cina, namun area lain menunjukkan
pertumbuhan, dengan pertumbuhan terbesar dinikmati oleh area layananSouth
West Pacificdari bertambahnya maskapai yang melayani rute ini khususnya
maskapai low cost, seperti Jetstar, Indonesia Air Asia dan Virgin
Blue.
Sebagai akibat dari gencarnya ekspansi maskapai
penerbangan low cost, pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar
internasional mengalami penurunan dari 26,3% di tahun 2008 menjadi 23,2% di
tahun 2009. Kendati demikian, Garuda Indonesia masih menjadi pemimpin pasar
untuk area Jepang-Korea-Cina, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia).
Domestik
Total penumpang di pasar domestik dari dan ke bandara
Cengkareng dan Ngurah Rai selama tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 14,0%
dibandingkan tahun 2008. Krisis ekonomi global tidak banyak berpengaruh pada
kondisi ekonomi Indonesia karena berkembangnya ekonomi daerah membuat arus
penumpang antar daerah meningkat sehingga mendorong pertumbuhan bisnis
penerbangan domestik yang cukup signifikan. Ditambah lagi penggunaan pesawat
dengan kapasitas yang lebih besar turut memicu peningkatan jumlah penumpang
karena kapasitas yang besar ini memungkinkan ditawarkannya harga yang menarik.
IMPLEMENTASI DARI RISET PASAR
Salah satu implementasi yang telah dilakukan oleh Garuda
Indonesia adalah memperluas jaringan penerbangan dan menutup jalur penerbangan
yang tidak efektif. Berdasarkan kajian tersebut, beberapa rute penerbangan
ditutup dan dialihkan ke rute-rute yang memberikan kinerja baik. Di tahun 2009,
perusahaan membuka 14 rute baru yang terdiri dari 7 rute domestik dan 7 rute
internasional, serta melakukan reroute terhadap 3 rute
internasional. Rute domestik yang baru adalah Denpasar-Mataram vv,
Jakarta-Denpasar-Kupang vv, Jakarta-Jambi vv, Jakarta-Makasar-Kendari vv,
Jakarta-Malang vv, Jakarta-Pangkal Pinang vv, Jakarta-Tanjung Karang vv.
Sementara rute internasional yang baru adalah Denpasar-Hong
Kong vv,Jakarta-Melbourne vv, Jakarta-Seoul vv, Jakarta-Shanghaivv,
Jakarta-Sydney vv, Mataram-Jakarta-Kuala Lumpurvv dan Surabaya-Hong Kong
vv. Namun, dari 7 rute internasional yang baru, 2 rute
ditutup per Desember 2009. Per akhir 2009, perusahaan memiliki 46 kota tujuan
penerbangan yang dan melayani 57 rute, yaitu 34 rute domestik dan 23 rute
internasional. Perusahaan mentargetkan dapat melayani penerbangan ke seluruh
ibukota propinsi demi meningkatkan utilisasi pesawat di masa datang.
Disamping membuka rute baru, Garuda
Indonesia juga melakukan intensifikasi atas jaringan penerbangan yang
ada. Jaringan penerbangan Perusahaan saat ini menghubungkan 28 kota
domestik dan 24 kota internasional, termasuk sembilan kota yang diterbangi oleh
mitra codeshareperusahaan. Di tahun 2009, mitra codeshare ini
berjumlah 9 maskapai penerbangan.Disamping itu Garuda Indonesia juga membangun
kerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Singapore
Airlines, Silk Air, China Airlines, China Southern Airlines, Korean Air,
MalaysianAirlines, Philippine Airlines, and Qatar Airways untuk melayani pasar
Asia Tenggara maupun internasional.
studentsite.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar