PERT (Program Evaluation and Review Technique)
A. Pengertian PERT
PERT adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek
(febrianto,2011).
PERT merupakan singkatan
dari Program Evaluation and Review Technique (teknik menilai dan meninjau
kembali program), teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak
mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya
proyek (Upadi,2011).
T. Hari Handoko (1993
hal. : 401) mengemukakan bahwa, PERT adalah suatu metode analisis yang
dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang
kompleks, yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik
untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga dapat
diselesaikan secara tepat waktu dan biaya.
Menurut Saleh Mubarak
dalam bukunya yang berjudul Construction Project Scheduling and Control-2nd ed:
“PERT is an event-oriented network analysis technique used to estimate project
duration when individual activity duration estimates are highly uncertain.”
PERT adalah suatu kondisi yang berorientasi
analisis jaringan teknik yang digunakan untuk memperkirakan durasi proyek
ketika memperkirakan durasi kegiatan individu yang sangat tidak pasti.
B. Sejarah Perkembangan
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Pada pertengahan tahun
1950-an oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Pemerintah AS ditemukan Rusia
sedang mengembangkan teknologi rudal mereka sendiri, dan karena keamanan
nasional yang dipertaruhkan Angkatan Laut segera meluncurkan program mereka
sendiri untuk menutup kesenjangan rudal. Proyek ini sangat besar, dan jadi penting
untuk Angkatan Laut untuk melakukan penelitian tentang perencanaan dan
pengendalian rumit proyek. Penelitian ini disebut sebagai Evaluasi Program
Penelitian Tugas (kode-nama PERT). Pada bulan Februari tahun 1958, Dr C.E.
Clark, dari tim PERT, memperkenalkan Diagram panah pertama. PERT, kemudian
disebut sebagai Evaluasi Program dan Ulasan Teknik, diaplikasikan pada Program
Rudal Balistik 3 Armada akhir tahun itu. Dengan lebih dari 3.000 kontraktor,
vendor, dan lainnya tim yang terlibat, itu penting strategis untuk menyelesaikan
proyek dengan cepat dan efisien. PERT membuktikan nilainya, dan diberikan
kredit untuk mengambil dua tahun dari perkiraan waktu yang diperlukan untuk
mengembangkan rudal Polaris, dan masih standar untuk semua proyek Angkatan Laut
saat ini.
PERT dikembangkan oleh
perusahaan konsultan Booz-Allen and Hamilton pada tahun 1958-1959 ketika mereka
diminta oleh Lockheed Aircraft Corporation untuk menyusun model perencanaan dan
pengendalian proyek Polaris Weapon System, yaitu proyek khusus dari US Navy.
Kehandalan model PERT sebagai alat bantu dalam perencanaan dan pengendalian
operasi diuji pada proyek tersebut, dan ternyata sukses luar biasa. PERT, dalam
proyek Polaris, berhasil mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan 250
kontraktor utama, lebih dari 9000 subkontraktor, sejumlah agen, dan ribuan
individu sehingga proyek tersebut bisa diselesaikan enam belas bulan lebih
cepat dari taksiran semula. Sebagai dampak dari keberhasilan itu, pemerintah
Amerika kemudian menerapkan PERT pada proyek-proyek berikutnya seperti proyek
angkatan udara, yaitu: Minuteman, Skybolt, dan Dyna-Soar serta proyek angkatan
laut yang lainyaitu Nike-Zeus.
Sejak saat itu, PERT
menyebar dengan pesat pada industri pertahanan dan ruang angkasa. Kehandalan
PERT sebagai alat perencanaan yang efektif tercermin pula pada keputusan
pemerintah Amerika (1962) yang menghendaki penggunaan PERT pada kontrak-kontrak
pembangunan dan proyek-proyek penelitian yang disponsori oleh pemerintah.
Siswanto (2007).
C. Tujuan
Tujuan dari PERT secara
umum adalah untuk menentukan waktu terpendek yang diperlukan untuk merampungkan
proyek atau menentukan jalur kritis (Critical Path), yaitu jalur dalam jaringan
yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama.
Adapun tujuan PERT secara
khusus/rinci yaitu:
1. Mengurangi penundaan
pekerjaan
2. Mengurangi gangguan
3. Mengurangi konflik
produksi 4
D. Manfaat
Manfaat CPM/PERT adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
2. Dapat mengetahui
implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
3. Dapat mengetahui
kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk
kelancaran proyek.
4. Dapat mengetahui
kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.
5. Dapat mengetahui batas
waktu penyelesaian proyek.
E. Karakteristik
1. Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah
penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar PERT, yaitu
sebuah jalur kritis dengan 6 diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek
dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
2. Karakteristik Proyek
a. Kegiatannya dibatasi
oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan berakhirnya.
b. Dibatasi oleh biaya.
c. Dibatasi oleh
kualitas.
d. Biasanya tidak
berulang-ulang.
F. Kelebihan dan
kekurangan metode PERT
1. Kelebihan pada metode PERT, yaitu:
a. Berguna pada tingkat
manajemen proyek.
b. Secara matematis tidak
terlalu rumit.
c. Menampilkan secara grafis
menggunakan jaringan untuk menunjukkan hubungan antar kegiatan.
d. Dapat ditunjukkan
jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau halangan.
e. Dapat memantau
kemajuan proyek.
f. Dapat diketahui waktu
seluruh proyek akan diselesaikan.
g. Mengetahui apa saja
kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan menunda proyek jika terlambat
dikerjakan.
h. Apa kegiatan
non-kritis : kegiatan yang boleh dikerjakan terlambat.
i. Mengetahui
probalilitas proyek selesai pada waktu tertentu.
j. Mengetahui jumlah uang
yang dibelanjakan sesuai rencana sesuai dengan proyek tersebut.
k. Efisiensi jumlah
sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu.
2. Kekurangan pada metode PERT
a. Kegiatan proyek harus
didefinisikan dengan jelas.
b. Hubungan antar
kegiatan harus ditunjukkan dan dikaitkan.
c. Perkiraan waktu
cenderung subyektif oleh perancang PERT. 7
d. Terlalu focus pada
jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan.
G. Metodologi dan
Komponen-komponen PERT
1. Metodologi PERT
PERT merupakan metode
yang digunakan dalam analisis network. Analisis network bertujuan untuk
membantu dalam penjadwalan dan pengawasan kompleks yang saling berhubungan dan
saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan dan
pengawasan semua kegiatan itu dapat dilakukan secara sistematis, sehingga dapat
diperoleh efisiensi kerja.
Metodologi PERT divisualisasikan
dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek.
Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan
kejadian (event). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis
yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah
proyek. Arah dari garis menunjukan suatu urutan pekerjaan. Ada dua pendekatan
untuk menggambarkan jaringan proyek, yaitu:
a. Kegiatan pada titik
(activity on node – AON) Pada AON, titik menunjukkan kegiatan.
b. Kegiatan pada panah
(activity on arrow – AOA) Pada AOA, panah menunjukkan aktivitas.
AOA kadang-kadang memerlukan tambahan kegiatan
dummy untuk memperjelas hubungan. Kegiatan dummy adalah kegiatan yang
sebenarnya tidak nyata, sehingga tidak membutuhkan waktu dan sumberdaya. Dummy
digambarkan dengan garis putus-putus dan diperlukan bila terdapat lebih dari
satu kegiatan yang mulai dan selesai pada event yang sama. Kegunaan dari
kegiatan dummy (semu) yaitu:
a. Untuk menunjukkan
urutan pekerjaan yang lebih tepat bila suatu kegiatan tidak secara langsung
tergantung pada suatu kegiatan lain.
b. Untuk menghindari
network dimulai dan diakhiri oleh lebih dari satu peristiwa dan menghindari dua
kejadian dihubungkan oleh lebih dari satu kegiatan.
2. Komponen-komponen dalam pembuatan PERT
Komponen-komponen dalam
pembuatan PERT adalah :
a. Kegiatan (activity)
Suatu pekerjaan/tugas
dimana penyelesaiannya memerlukan periode waktu, biaya, serta fasilitas
tertentu. Kegiatan ini diberi simbol tanda panah.
b. Peristiwa (event)
Menandai permulaan dan akhir
suatu kegiatan. Peristiwa diberi simbol lingkaran (nodes) dan nomor, dimana
nomor dimulai dari nomor kecil bagi peristiwa yang mendahuluinya. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan network PERT:
1) Sebelum suatu kegiatan
dimulai, semua kegiatan yang mendahului harus sudah selesai dikerjakan.
2) Anak panah menunjukkan
urutan dalam mengerjakan pekerjaan.
3) Nodes diberi nomor
supaya tidak terjadi penomoran nodes yang sama.
4) Dua buah peristiwa
hanya bisa dihubungkan oleh satu kegiatan (anak panah).
5) Network hanya dimulai
dari suatu kejadian awal yang sebelumnya tidak ada pekerjaan yang mendahului
dan network diakhiri oleh satu kejadian saja.
c. Waktu Kegiatan
(activity time)
Activity time adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan dan berapa lama waktu penyelesaiannya. Ada 3
estimasi waktu yang digunakan dalam penyelesaian suatu kegiatan:
1) Waktu optimistik (a)
Waktu kegiatan yang
dilaksanakan berjalan baik tidak ada hambatan.
2) Waktu realistik (m)
Waktu kegiatan yang
dilaksanakan dalam kondisi normal dengan hambatan tertentu yang dapat diterima.
3) Waktu pesimistik (b)
Waktu kegiatan
dilaksanakan terjadi hambatan lebih dari semestinya.
d. Taksiran Waktu
Penyelesaian Kegiatan
Ketiga estimasi waktu
kemudian digunakan untuk mendapatkan waktu kegiatan yang diharapkan (expected
time) dengan rumus
PERT menggunakan varians
kegiatan jalur kritis untuk membantu menentukan varians proyek keseluruhan.
Varians proyek dihitung dengan menjumlahkan varians kegiatan kritis :
e. Penjadwalan proyek
Untuk menentukan jadwal
proyek, harus dihitung dua waktu awal dan akhir untuk setiap kegiatan. Adapun
dua waktu awal dan dua waktu akhir yaitu:
1) Earliest Start (ES) :
early start atau mulai terdahulu adalah waktu paling awal dimana suatu kegiatan
sudah dapat dimulai, dengan asumsi semua kegiatan pendahulu atau semua kegiatan
yang mengawalinya sudah selesai dikerjakan.
2) Earliest Finish (EF) :
early finish atau selesai terdahulu adalah waktu paling awal suatu kegiatan
dapat selesai.
3) Latest Start (LS) :
latest start atau mulai terakhir adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat
dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. Latest
start menunjukkan waktu toleransi terakhir dimana suatu kegiatan harus mulai
dilakukan.
4) Latest Finish (LF) :
Latest Finish atau selesai terakhir adalah waktu toleransi terakhir suatu
kegiatan harus dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian kegiatan
berikutnya dan keseluruhanproyek.
Dalam menentukan jadwal
proyek dapat menggunakan proses two-pass yang terdiri dari forward pass dan
backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass, sedangkan LS dan LF
ditentukan selama backward pass.
1) Forward Pass
Forward pass digunakan
untuk mengidentifikasi waktu-waktu terdahulu. Sebelum suatu kegiatan dapat
dimulai, semua pendahulu 12 langsungnya harus diselesaikan. Jika suatu kegiatan
hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES-nya sama dengan EF dari
pendahulunya.
Jika suatu kegiatan
mempunyai beberapa pendahulu langsung, ES-nya adalah nilai maksimum dari semua
EF pendahulunya, dengan rumusan:
ES = Max (EF semua
pendahulu langsung)
Waktu selesai terdahulu
(EF) dari suatu kegiatan adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (ES) dan
waktu kegiatannya, dengan rumusan:
EF = ES + waktu kegiatan
Meskipun forward pass
memungkinkan untuk menentukan waktu penyelesaian proyek terdahulu, ia tidak mengidentifikasikan
jalur kritis. Untuk mengidentifikasikan jalur kritis, perlu dilakukan backward
pass untuk menentukan nilai LS dan LF untuk semua kegiatan.
2) Bakcward Pass
Backward Pass digunakan
untuk menentukan waktu paling akhir yang masih dapat memulai dan mengakhiri
masing-masing kegiatan tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan, yang telah dihasilkan dari perhitungan forward pass. Untuk setiap kegiatan,
pertama-tama harus menentukan nilai LF-nya, diikuti dengan nilai LS. Sebelum
suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus diselesaikan.
Jika suatu kegiatan
adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF-nya sama dengan LS dari
kegiatan yang secara langsung mengikutinya. Jika suatu kegiatan adalah
pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan, maka LF-nya adalah nilai
minimum dari seluruh nilai LS dari kegiatan-kegiatan yang yang secara langsung
mengikutinya
f. Jalur Kritis
Waktu penyelesaian
rangkaian kegiatan-kegiatan di dalam sebuah proyek akan memberikan gambaran
mengenai waktu penyelesaian proyek itu. Namun, karena sebuah proyek terdiri
atas rangkaian kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, maka penentuan waktu
penyelesaian sebuah proyek ditentukan oleh jalur kritis (critical path), yaitu
jalur penyelesaian rangkaian kegiatan terpanjang. Waktu penyelesaian jalur ini
akan menandai waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, istilah jalur kritis
juga mengisyaratkan bahwa perubahan waktu penyelesaian kegiatan-kegiatan pada
jalur kritis akan mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Pada network proyek,
dapat ditemukan float/slack yaitu sisa waktu atau waktu mundur aktivitas, sama
dengan LS-ES atau LF-EF. Float/slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan
elastisitas pada sebuah jaringan kerja. Slack time akan selalu muncul pada
rangkaian kegiatan yang bukan merupakan jalur kritis, dan tidak akan pernah
muncul pada jalur kritis.
Slack time menjadi
perhatian manajemen karena slack time akan menjadi sumber daya yang bisa
digunakan dan sumber penghematan yang mungkin dilakukan oleh manajemen. Ini
dipakai pada waktu penggunaan network dalam praktek, atau digunakan pada waktu
mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja.
Slack terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1) Total float/slack (S)
15
Jumlah waktu di mana
waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling
cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan.
2) Free float/slack (SF)
Jumlah waktu di mana
penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat
dari dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event
lain pada network.
Gambar
Analogi diagram PERT
Dari gambar 1 dapat
diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu urutan pengerjaan.
Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian bisa
dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah
titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir dari
sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga
menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan.
Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat
dilakukan jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.
Sebuah pekerjaan yang
dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai pekerjaan
pararel (pararel taskatau concurrent task). Selain itu
terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang
disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT
dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas
yang harus dilakukan sebagai prioritas utama (critical path),
penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
H. Teknik Memperpendek
Jadwal Proyek
Proyek adalah serangkaian
kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber
daya yang tersedia dan bertujuan untuk melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan. Penjadwalan proyek adalah rencana pengurutan kerja untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian
yang jelas.
Setiap aktivitas dalam
proyek, pada dasarnya dituntut agar mampu menggunakan waktu secara efektif dan
efisien dengan hasil yang berkualitas. Untuk itu digunakan analisis dengan
metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). PERT adalah suatu alat manajemen
proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi
bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek.
a. Metode Menggunakan
Model Optimasi
Pada percepatan PERT
menggunakan model optimasi sasarannya yaitu pada probabilitas yang dihasilkan.
Pada tahap ini diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah biaya percepatan secara
keseluruhan. Sedangkan biaya pada hasil optimasi hanya sebagai nilai untuk
mencari probabilitas yang dimaksud.
Percepatan waktu pada
proyek dengan metode PERT merupakan percepatan secara probabilitas. Dengan
mengalokasikan sejumlah biaya tambahan pada jalur kritis, diharapkan dapat mempercepat
waktu penyelesaian proyek beberapa hari. Untuk itu digunakan model matematika
yang akan 16 dibentuk dari distribusi probabilitas normal. Dalam kaitannya
digunakan distribusi probabilitas standar.
I. LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN PERT
Dalam melakukan
perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi
aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone)
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda
kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi
aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam
memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan
urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat
suatu diagram jaringan (network diagram).
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
4. Memperkirakan
waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang
sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan
suatu jalur kritis (critical path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu
aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap
proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang
tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat
suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
·
ES – Early Start
·
EF – Early Finish
·
LS – Latest Start
·
LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat
komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai
dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan
diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya
proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat
diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa
digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya.
baak.gunadarma.ac.id
studentsite.gunadarma.ac.id
Moshi Moshi
BalasHapusAnda telah ditolak oleh bank Anda atau lainnya keuangan
lembaga, tidak khawatir lagi karena
perusahaan ini, kami memberikan pinjaman sebesar 3% bagi pelanggan kami yang bersedia
untuk membayar lebih dalam beberapa tahun ke depan ..
yang Anda tertarik mengajukan kredit apapun, tercantum di bawah ini, silakan kirim
email ke: alverydesjohnsonloanfirm@gmail.com
Kami menawarkan jenis berikut pinjaman;
* Kredit ..
* Pinjaman Pribadi ..
* Pinjaman Bisnis ..
* Kredit Investasi ..
* Pinjaman Pembangunan ..
* Pinjaman Pembelian ..
* Pinjaman Konstruksi ..
* Pinjaman untuk membeli mobil ..
* Pinjaman Konsolidasi Utang ..
* Pinjaman International ..
* Siswa Pinjaman dan banyak lagi tanpa penundaan ....
Terapkan dan menerima pinjaman dalam waktu 48 jam .. Don t lewatkan !!
Kami menunggu surat Anda ......
Catatan semua menanggapi: alverydesjohnsonloanfirm@gmail.com
Mr Alvery
Halo, nama saya Mia Mulyadi. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa lender online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA ) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.