Jumat, 11 November 2011

Masakan Indonesia "SOTO BANJAR" ( Tugas IBD 2 )

      PENDAHULUAN

            Makanan khas Indonesia sangat banyak sekali atau beragam. Setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Lingkungan atau alam suatu wilayah juga mempengaruhi makanan dan selera dari masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
            Saat kami diharuskan untuk memilih salah satu masakan Indonesia cukup sulit ditambah kami tidak boleh untuk menelusuri makanan khas dari daerah asal kami. Kami berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, sehingga kami memilih masakan yang bukan dari daerah tersebut. Kami tertarik dengan soto banjar, karena kami sendiri pun tidak pernah merasakan bagaimana rasa dari soto banjar.
            Soto banjar kurang popular dibandingkan makanan khas Indonesia ataupun soto lainnya seperti soto babat, soto betawi, soto bandung atau coto makasar. Warung makan di dekat tempat tinggal kami jarang dan bahkan kami tidak menemukan warung makan yang  menawarkan soto banjar. Karena itu kami membuat soto banjar sendiri dengan resep yang ada.
           


       ISI
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.

Seperti halnya soto ayam, bumbu Soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.

Bedanya dengan soto ayam adalah soto banjar menggunakan susu, sehingga lebih terasa manis dibandingkan dengan soto ayam, kuahnya pun lebih kental, ada tambahan perkedel atau kentang rebus, dan rebusan telur. Soto banjar selain disajikan bersama lonting juga dapat disajikan bersama nasi.

Masyarakat banjarmasih biasa menyajikan soto banjar saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Jika orang kebanyakan memasak opor ayam atau rendang, masyarakat Banjarmasin lebih memilih menggantinya dengan Soto Banjar sebab komposisi dalam soto tersebut lebih banyak. Kebanyak orang berpendapat sehabis memakan makanan berkuah akan membuat tubuh menjadi bertenaga kembali, sama halnya dengan memakan soto banjar, banyak yang berpendapat demikian dan mereka yang mencicipi soto banjar biasanya tidak merasa cukup dengan satu porsi yaitu terdiri dari satu mangkuk soto dan ketupat atau nasi.
 Dari pengalaman kami mencicipi soto banjar yang kami buat sendiri mengikuti resep yang ada, memang terdapat perbedaan pada rasa yang lebih manis dan kuahnya yang lebih kental. Adanya perkedel dan rebusan telur juga menambah nikmat. Nasi kami sajikan dengan menaburi bawang goreng diatasnya dan perasan jeruk nipis kedalam mangkuk soto yang semakin menambah segar soto banjar buatan kami sendiri.


Resep Soto Banjar
Bahan-bahan:
* 1 ekor ayam potong 4 bagian
* 1500 cc air
* 250 cc susu cair
* 5 cm keju manis
* 2 butir cengkeh
* 1 sendok the garam
* 1 sendok the lada bubuk


Bahan yang dihaluskan:
* 6 butir bawang merah
            * 2 siung bawang merah

Pelengkap:
* Perkedel kentang
            * 25 gram soun, rendam air panas, sampai lunak, tiriskan
            * 3 butir telur rebus, potong-potong
            * Bawang goreng secukupnya
            * 2 batang daun seladri, iris halus
            * Air jeruk nipis secukupnya

Cara Membuat Soto Banjar:
1.      Rebus ayam dengan 1500 air sampai empuk, suir-suir
2.     Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan kayu manis, garam, lada, cengkeh, susu cair. Tambahkan sisa air rebusan ayam, aduk rata. Masak hingga mendidih dan matang, angkat
3.    Tata dimangkuk, soun, daging ayam, perkedel, telur, air jeruk nipis. Tuang kuah panas-panas. Beri bawang dan daun seledri.



 KESIMPULAN
            Soto banjar merupakan makanan alternatif bagi orang yang bosan dan ingin mengganti menu pada saat hari raya Idul Fitri. Kita sebagai warga Indonesia seharusnya bangga dengan masakan khas kita karna itu termasuk budaya dan jati diri kita, kita dapat menjaganya agar tetap ada dengan menyajikannya tidak hanya hari raya, tetapi pada saat keseharian kita.



LAMPIRAN
















"ZUCKERTUTE" ( Tugas IBD 1 )

PENDAHULUAN
        Banyak sekali budaya Eropa yang belum saya ketahui, dimulai dari masakan, olahraga, tarian, agama, suku bahkan bahasa yang jika kita telusuri satu per satu akan sangat banyak sekali hal yang dapat kita temukan didalamnya. Eropa terdiri dari berbagai Negara yang kita ketahui hamper semua Negara Eropa adalah Negara maju contohnya, Jerman, Inggris, Italia, Perancis, Rusia, Swiss, Norwegia. Setiap budaya dari Negara tersebut tentu berbeda beda, jika ada kesamaan mungkin dari faktor serumpun karna kita ketahui bahwa disetiap Eropa disetiap negaranya langsung berbatasan dengan daratan. Kali ini saya akan mengangkat salah satu dari kebudayaan Jerman yaitu, Zuckertute.



ISI
Apa itu Zuckertute?        
Zuckertute adalah salah satu dari kebudayaan jerman yaitu, berupa kantong kerusut yang berisi barang-barang untuk anak dan Zuckertute ini diberikan pada anak yang baru memulai masa sekolahnya. Zuckertute nama awalnya disebut Schultüte, maksudnya tas sekolah yang berupa kertas atau plastik. Zuckertute sendiri diketahui di kota Jena tahun 1817, tradisi ini berawal dari kota besar dan cepat sekali menyebar ke kota kecil dan desa. Awalnya, saat tradisi ini belum diketahui oleh seluruh warga Jerman, zuckertute tidak diberikan secara langsung melainkan sebelumnya orang tua mendongengkan sebuah kisah kepada anak – anak yang baru masuk sekolah bahwa ada pohon kerucut di sekolah mereka yang baru, biasa disebut Schultüten-Baum ini tumbuh di halaman sekolah. Anak – anak boleh memetiknya saat buah sudah matang yaitu, saat mereka pertama kali sekolah.
            Saya pertama tau tentang zuckertute saat saya duduk dibangku SMU sekitar kelas XI atau XII. Disekolah saya bekerja sama dengan Goethe Institut yaitu sebuah lembaga yang menghubungkan antara orang Indonesia dan Jerman. Di sekolah saya pun pelajaran Bahasa Jerman masuk kedalam materi yang perlu dipelajari. Saat pelajaran Bahasa Jerman, saya dan teman – teman saya masuk ke Lab Bahasa Jerman, ternyata saat itu sekolah kedatangan Frau Tatiana (Frau maksudnya Ibu). Beliau seorang pengajar dari Jerman, ingin mengetahui bagaimana cara pengajaran di Indonesia, khususnya sekolah saya. Pada saat itu beliau membawa sebuah bungkusan besar berbentuk kerucut, saya dan teman-teman tidak tau apa itu, setelah diperkenalkan dengan melihat film dan secara lisan, ternyata itu adalah zuckertute. Mengapa Schultüte sekarang sering disebut zuckertute (kantong gula), karena bungkusan itu sendiri sekarang sering diisi dengan permen atau coklat yang manis.



Cara Membuat
            Bagaimana cara membuat Zuckertute? Cukup mudah membuatnya, yaitu:


1. Kita buat coklat yang ingin dimasukan kedalam zukcertute atau mainan jika ingin memasukan mainan.
2. Lalu kita buat kerucut dari kertas karton. karton dapat dihias dengan gambar gambar sesuai karakter anak. 3. gulung karton seperti kerucut
4. lem kerucut. Bila menggunakan selotip, lem bagian dalam agar tidak berantakan luarnya.
5. gunting atasnya membulat seperti kerucut
6. Lapisi isi kerucut dengan kertas, dan masukan barang anak
7. Ikat dengan pita dan jadilah “ZUCKERTUTE”








KESIMPULAN


        Seorang anak masuk sekolah pertama kalinya merupakan hal yang mengesankan karna pertama kalinya seorang anak meninggalkan orangtua dan rumahnya untuk sekolah, zuckertute seperti award untuk anak yang baru masuk sekolah tersebut sebagai “anak besar”.
                                                                                                                                                
 



·