Kamis, 05 Januari 2012

Bila Anda Menjadi Guru Di Pelosok Indonesia
               
Indonesia memilietapi ski beragam suku dan budaya, tayangnya pengembangan disemua daerah tidak merata terutama dalam hal pendidikan. karena itu saya diutus untuk mengajar membaca, menulis atau berhitung di salah satu daerah pelosok Indonesia. Saya diutus untuk mengajar Suku Kabola.

Suku Kabola
Suku kabola terletak di kopidili, Alor, Nusa Tenggara Timur. Suku ini berada didaerah tropis dan sangat subur. Saat saya datang ke suku tersebut saya disambut dengan tarian cakalele. Tarian cakalele adalah tarian perang karena suku kabola suka berperang. Setelah itu  saya disuguh sirih pinang, itu syarat agar saya dapat menginap di suku tersebut.

Suku kabola memakai baju khas mereka yaitu, baju dari kulit pohon kayuka. Dan saya diharuskan untuk memakai pakaian tersebut.

Rumah suku kabola bernama Heiyele. Rumah ini seperti rumah panggung dan ada 3 tingkat. Tingkat pertama digunakan untuk menyambut tamu, tingkat kedua digunakan untuk tidur para wanita suku kabola, tingkat ketiga untuk menyimpan makanan.

Makanan khas suku Kabola yaitu, sate bekicot. Bekicot ditemukan dibatu, tanah atau pohon. Proses pembuatannya sama seperti sate pad umumnya. Sate bekicot ini dimakan bersama pisang tawar.
Suku ini membuat api dengan cara menggosok dua bambu hingga mengeluarkan asap dan api.

Suku kabola suka berburu, mereka berburu dengan menggunakan panah (kafok bai). Mereka berburu disemak semak belukar.  Kafok terbuat dari besi kemudian dibuat ujung panah diketok smpai tajam.
Bila kita membersihkan rambut dengan shampoo, maka suku kabola membersihkan rambut dengan jeruk nipis digosok gosok ke rambut.

Anak perkotaan bermain dengan ps, komputer dan lain lain yang canggih. Lain dengan anak suku kabola, mereka berrmain kincir angin yang disebut haikol. Bila kacang mede untuk makanan bagi kita maka anak suku kabola memainkan kacang mede layaaknya kelereng.

Mereka menolak listrik, jadi bila malam sangat gelap sekali bila tidak ada obor.

Saat saya datang kesana ternyata suku kabola akan mengadakan acara lamaran disebut belanja moko, sang pelamar yaitu laki laki memberikan moko kepada mempelai wanita, bila moko berbunyi nyaring saat dipukul, maka diterima lamarannya.

Saat saya berkomunikasi dengan warga suku kabola, ternyata mereka mengerti bahasa indonesia. Justru saya yang diajari sedikit sedikit bahasa suku kabola.


Rencana kerja
Saya ingin mengajar berhitung, karena menurut saya apabila mereka datang ke kota, tidak mudah dibohongi orang soal uang.
Saya hanya mengajar tentang penjumlahan dan perkalian.
Bulan 1-4
Perkenalan angka dan pembelajaran
Mengajarkan secara langsung , tatap muka, papan tulis
Bulan 5-8
Menerapkan ke kehidupan
games
Bulan 9-12
tes
Memberi soal

Yang saya harapkan bila selesai menjadi guru:
1.       Hasil yang saya harapkan terhadap anak didik : semoga suku kabola dapat berhitung  dengan baik, agar tidak dibohongi oleh masyarakat kota
2.       Bagi masyarakat sekitar : semoga masyarakat sekitar terdorong untuk belajar
3.       Bagi diri saya : Semoga saya bisa belajar tentang kehidupan dari suku kabola yang masih tergantung alam, sehingga saya tidak mengeksploitasi sumber daya Alam
Saat saya pulang, mereka menarikan tari lego lego yaitu tari perpisahan khas suku kabola.