Sabtu, 11 Januari 2014

PENYEBARAN INOVASI

ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN

Difusi adalah proses tersebarnya suatu inovasi ke dalam sistem sosial melalui saluran komunikasi selama periode waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan sistem sosial, difusi juga merupakan suatu jenis perubahan sosial, yaitu proses terjadinya perubahan struktur dan fungsi dalam suatu sistem sosial. Ketika inovasi baru diciptakan, disebarkan dan diadopsi atau ditolak anggota sistem perubahan sosial, maka konsekuensinya yang utama adalah terjadinya perubahan sosial (Everett M. Rogers dan F. Floyd Shoemaker).

Difusi inovasi diartikan sebagai suatu proses penyebaran inovasi dari satu individu kepada individu lainnya dalam suatu sistem sosial yang sama (Leta Rafael Levis).

Proses difusi adalah proses yang memperhatikan terhadap dimensi umum bagaimana kecepatan inovasi-bagaimana proses difusi tersebut berasimilasi dalam sebuah pasar. Lebih tepatnya, proses difusi adalah proses dimana penerimaan sebuah inovasi (produk baru, pelayanan baru, pendapat baru, kegiatan baru) yang cepat oleh komunikasi (media massa, salesperson, percakapan informal) terhadap masyarakat sebuah sistem sosial (target pasar) selama satu periode tertentu.
Definisi ini termasuk empat elemen proses difusi, yaitu:
1. Inovasi
2. Saluran komunikasi
3. Sistem sosial
4.Waktu

PENGAPLIKASIAN DEFINISI DARI INOVASI

Kata Inovasi dapat diartikan sebagai "proses" dan atau "hasil" pengembangan dan/atau pemanfaatan mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan /atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikas (terutama ekonomi dan sosial).

Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun pada umumnya memiliki pemaknaan serupa. Inovasi dalam ilmu linguistik adalah fenomena munculnya kata-kata baru dan bukan kata-kata warisan. Inovasi berbeda dengan neologisme. Inovasi bersifat 'tidak sengaja'.

Jenis Inovasi
Inovasi terdiri dari empat jenis, yaitu:
1. Penemuan
Kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.
Contoh : penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh Alexander Graham Bell.
2. Pengembangan
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah berbeda.
Contoh: pengembangan Mc'D oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi
Peniruan suatu produk, jasa atau proses yang telah ada. Meskioun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaikin konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.
Contoh: duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Contoh: Sintesis pada arloji oleh Casio

PENTINGNYA ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN

Proses penyebaran sangatlah penting, difusi inovasi dapat mennyebabkan perubahan struktur sosial dan fungsi dalam suatu sistem sosial, dimana seiring perkembangan jaman, manusia dituntut untuk dapat terus menemukan ide/gagasan (inovasi) yang dapat ditertima masyarakat dan dapat diaplikasikan agar kehidupan terus berjalan dan berwarna. Proses penyebaran diharapkan dapat membuat setiap orang menciptakan suatu inovasi yang dapat membuat perubahan dalam sistem sosial.

ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI

Proses adopsi yaitu berfokus pada tahap-tahap yang dilalui seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut.

Sering diasumsikan bahwa konsumen bergerak melalui 5 tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru, yaitu:
1. Kesadaran
2. Minat
3. Penilaian
4. Percobaan
5. Pemakaian

MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU

Konsumen yang menyukai produk baru mampu membantu inovasi produk. Produsen membangun kedekatannya dengan konsumen untuk mendapatkan input. Produsen memperoleh desain untuk produk baru mereka dari masukan konsumen. Untuk merangsang kreativitas dan input dari konsumen, produsen menyiapkan royalti. Meski mengeluarkan lebih banyak biaya untuk desain, produsen mampu berinovasi dan menawarkan produk baru; yang mana mampu memberikan return penjualan lebih besar karena daya serap produk juga lebih besar.

Perusahaan menerima tingkat masukan konsumen yang jauh melampaui rata-rata sistem feedback konsumen konvensional. Diantara pembeli, pasti terdapat jenis pembeli yang memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan lebih terkait produk. Mereka pun sebenarnya selalu bersedia berpartisipasi dalam pengembangan produk baru. Akan tetapi, mereka hanya akan memberikan input apabila diminta atau didatangi. Dalam era media sosial online, tanpa ditanya, pembeli akan memberikan feedback mereka, selama mereka telah menjadi bagian dari komunitas. Feedback yang diberikan pun akan lebih real time dan jujur. Dengan memanfaatkan media sosial online, produsen juga dapat lebih mudah dan cepat melakukan komparasi produk. Selain itu, kekurangan-kekurangan produk juga lebih mudah terungkap, sehingga proses perbaikan dapat dilakukan dengan segera, sebelum tersalip oleh kompetitor.

Penting kemudian untuk memotivasi konsumen mau menjadi seorang co-creator. Memang, konsumen akan mendapatkan royalti atau compliments lain. Akan tetapi, ciri media sosial online adalah pernyataan diri, penegasa akan keberadaan dirinya. sehingga kemudian, produsen memberikan kesempatan selua-luasnya bagi konsumen untuk mengekpresian diri.
Inti dari keiutsertaan peserta (konsumen) adalah kesempatan bagi mereka untuk menampilkan desain yang bisa bernial komersial, mencoba mengumpulkan pengalaman. Komentar dari konsumen lain akan memberikan tambahan pengetahuan bagi mereka. Dengan ditampilkan kepada publik, yang kemudian dapat laku dijual, mereka telah "diketaui" oleh publik sebgai seorang desainer produk tersebut.








sumber :

http://the-marketeers.com/archives/bagaimana-konsumen-membantu-inovasi-produk-2.html#.UtFha9JdW5I
http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-12-pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-inovasi/
http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/definisi-inovasi/
http://hildafitriningsih.wordpress.com/2011/07/03/pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-inovasi/
http://ruangdosen.wordpress.com/2008/09/09/komunikasi-inovasi-dalam-perspektif-komunikasi-pembangunan/





www.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar