Sabtu, 04 Januari 2014

PENGARUH BUDAYA DALAM PERILAKU KONSUMEN

A. Definisi
     Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sedangkan perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian yang meliputi pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan

B. Mitos dan Ritual Kebudayaan
    Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Misal: mitos tentang Sangkuriang, Roro Jonggrang dan lain lain.
Ritual kebudayaan adalah suatu kegiatan (biasanya upacara adat) yang berhubungan dengan budaya yang dianut dan biasanya berlandaskan mitos-mitos yang dipercaya.

Mitos dan ritual kebudayaan sangat berkaitan. Dalam menyambut tahun baru Saka di Bali, diadakan ritual omed-omedan yaitu ritual yang didalamnya para wanita dan pria yang berusia 17 sampai 30 tahun yang belum menikah, dihadapkan dan didorong untuk berciuman dan berpelukan kemudian disiram air. Ritual yang agak aneh ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan dipercaya dapat menolak bala (wabah penyakit dan bencana). Ritual ini adalah warisan leluhur mereka, yang menurut mitos harus dilaksanakan, apabila tidak dilaksanakan maka warga akan dirundung bencana.
Mitos dan ritual kebudayaan seperti ini memang tampak aneh, bagi kebanyakan orang diluar lingkup budaya Bali, apalagi di era modern seperti ini. Namun itu masih dipercaya dan dilaksanakan hingga sekarang.

C. Budaya dan Konsumsi
     Budaya juga sangat berpengaruh dengan konsumsi masyarakat. Karena budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat dan dimiliki dari generasi ke genarasi, ini membuat pola konsumsi terbentuk dalam masyarakat tersebut. Misal, di Amerika pakaian yang digunakan lebih terbuka dibanding di Indonesia yang lebih tertutup. Sehingga terjadi perbedaan perilaku konsumsi yang disebabkan perbedaan kebudayaan yang ada.
Walaupun keberadaan kondom di Indonesia juga telah bebas dipasaran, namun pembelian dan pemakaian kondom tersebut masih terlihat sangat tabu, apalagi yang membeli da mengkonsumsia adalah anak dibawah umur. Di Amerika dan Eropa telah marak seks bebas, penjualan dan pembelian alat kontrasepsi disana bukanlah hal tabu lagi, tapi sudah menjadi wajar dan kebiasaan malah menjadi kebudayaan negara tersebut.
Remaja di Amerika sebagian besar sudah melakukan seks bebas.

D, Strategi Pemasaran dengan Memperhatikan Budaya
     Karena budaya telah erat kaitannya dalam masyarakat, yaitu gaya hidup kelompok masyarakat yang mempengaruhi pola konsumsi. Maka, pesmasar sangat perlu memperhatikan hal ini dalam menerapkan strategi pemasarannya. Strategi pemasaran yaitu cara yang disusun dan ditempuh pemasar untuk memasarkan produknya agar tepat sasaran dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
Jangan sampai produk yang akan dipasarkan menyalahi aturan budaya yang sudah ada, itu akan menimbulkan dampak kontra dalam masyarakat, yang jelas akan menolak produk tersebut. Kemudian apabila ada provokasi dapat menimbulkan keriuhan didalamnya yang melahirkan aksi anarkis dalam masyarakat.
Pemasar harus dapat melihat apa yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat yang menjadi sasarannya, sehingga tidak berbenturan dengan kebudayaan mereka, justru malah mendukung kebudayaan yang sudah ada dalam masyarakat. Apabila pemasar telah tau apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, maka sangat terbuka kesempatan bagi pemasar untuk merandang suatu produk dan memasarkannya sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen, ini akan membawa citra perusahaan yang dalam jangka panjang akan sangat menguntungkan demi kelangsungan hidup perusaahaan.
Tentu dengan terus mengevaluasi dan  membuat inovasi baru agar perusahaan dapat terus memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan dinamika kehidupan.

E. Lintas Budaya (Cross Cultural Consumer Behaviour)
    Di seluruh dunia terdapat banyak sekali budaya, tentu budaya-budaya tersebut memiliki ciri dan karakteristik berbeda. Lalu bagaimana bila orang yang memiliki kebudayaan A bertemu dengan orang yang memiliki kebudayaan B?
Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya bertemu dengan manusia lain dengan budaya yang berbeda pula, kemudian mereka berinteraksi dan saling mempengaruhi, memberikan dampat positif maupun negarif. Budaya tersebut akan disaring dan dipilah, dan menentukan mana yang dapat diterima satu sama lain, ini disebabkan budaya itu bersifat dinamis dan terus berkembang seiring berjalannya waktu yang membentuk pola hidup yang baru. Dengan lintas budaya ini, maka setiap manusia dipenjuru dunia dapat saling berkomunikasi, mempererat ikatan, memberi keunikan dan berbagi pengalaman sehingga terciptanya perdamaian dunia.

F. Bauran Pemasaran dalam Lintas Budaya
    Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Empat komponen dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu:
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Tempat (Place)
4. Promosi (Promotion)

Dalam lintas budaya, pemasar perlu memperhatikan komponen bauran pemasaran (marketing mix) agar tujuan pemasaran tercapai.
Yang pertama adalah produk (product), produk yang dibuat atau dihasilkan didalamnya terdapat unsur beberapa budaya yang diadopsi dan disaring yang mengikuti perkembangan zaman.
Yang kedua adalah harga (price), harga disesusaikan dengan kondisi masyarakat dimana dapat diterima oleh kedua budaya yang diadopsi.
Yang ketiga adalah tempat (place), tempat disini maksudnya adalah tempat pendistribusian produk dimana para konsumen dari budaya yang berbeda dapat menjangkaunya.
Yang keempat adalah promosi (promotion), promosi yang dilakukan harus sesuai dengan kebudayaan yang ada namun tidak boleh berbenturan dengan salah satu kebudayaan yang diadopsi agar tidak terjadi kontra dan tepat sasaran.










Sumber:
http://daraadilasandy.wordpress.com/2011/05/28/bauran-pemasaran-marketing-mix/
http://istananegriku.blogspot.com/2011/10/lintas-budaya.html
http://www.wisataciamis.com/2011/03/adat-budaya-tradisi-omed-omedan-atau.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya





www.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id
studentsite.gunadarma.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar