Jumat, 17 Januari 2014

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMECAHAN MASALAH

Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia.
Seringkali manusia mengalami masalah dalam hidupnya, sudah menjadi hal lumrah bahwa dalam kehidupan ini masalah akan terus timbul dan tenggelam hingga akhir dunia ini. Namun terkadang manusia sulit untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, ada yang menyelesaikannya ada yang hanya merenung ada yang tidak peduli sama sekali, tapi cepat atau lambat masalah yang belum terselesaikan dapat mengganggu kelangsungan hidup mereka masing-masing. Sehingga mau tidak mau mereka harus peduli dan aktif menyelesaikan masalah agar tidak mengganggu aktifitas mereka.
Banyak hal yang dilakukan seseorang untuk menuntaskan masalahnya, dimulai dari pengenalan masalahnya, faktor yang terlibat, menganalisis masalah dan pada akhirnya mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan masalah mereka. 

Disini terdapat teori pengambilan, yaitu:

1. Teori Rasional Komprehensif
Teori ini adalah teori yang sering digunakan dan diterima oleh banyak kalangan. Teori ini memiliki beberapa unsur yaitu diantaranya:
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan

2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.

3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

ELEMEN PEMECAHAN MASALAH

Elemen-elemen dari proses pemecahan masalah:
- Masalah- Desired state (keadaan yang diharapkan)- Current state (keadaan saat ini)- Pemecah masalah/manajer
- Adanya solusi alternatif dalam memecahkan masalah- Solusi.


PROSES PEMECAHAN MASALAH DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN

Proses pemecahan masalah menurut John Dewey, Profesor di Colombia University pada tahun 1970, mengidentifikasi seri penilaian masalah:

1. Mengenali kontroversi (masalah)
dalam pengambilan keputusan, pengenalan masalah ini yaitu pengenalan kebutuhan. Apa yang dibutuhkan konsumen saat ini. Setelah itu pencarian informasi mengenai produk yang akan menjadi pemuas kebutuhannya.
2. Menimbang klaim alternatif
Setelah mencari informasi mengenai produk tersebut maka saatnya konsumen memberi penilaian dan menyeleksi produk mana yang akan dipilih atau dibeli olehnya. Kemudian disini dapat muncul berbagai pilihan alternatif lainnya sebagai cadangan apabila produk yang ada tidak sesuai dengan yang konsumen inginkan.
3.  Membentuk penilaian (soslusi)
Setah menimbang nimbang alternatif, maka saatnya konsumen membuat keputusan pembeilan, yaitu produk mana yang akan ia beli dan ia gunakan. Setelah membeli, ia akan mengonsumsi produk tersebut (menggunakan produk tersebut). Setelah itu perilaku setelah penggunaan produk, dapat terlihat disini apakah konsumen puas akan produk yang telah ia beli dan gunakan, kalau puas biasanya konsumen akan melakukan pembelian ulang.

IMPLIKASI PADA STRATEGI PEMASARAN

Dalam memasarkan produknya, pemasar harus mengetahui tentang pengambilan keputusan konsumen ini. Pemasar harus benar-benar paham apa yang dilakukan konsumen sebelum membeli suatu produk, disini dilihat dari bagaimana konsumen memecahkan suatu masalah, faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian ini, pemasar harus memahaminya sehingga tau benar bukan hanya kebutuhan konsumen, namun apa keinginan konsumen saat ini sehingga pemasar dapat memuaskan konsumen, yang akan berdampak baik bagi produk dan perusahaanya dalang jangka panjang.
Dalam hal ini biasanya pemasar melakukan sebuat riset pasar, untuk mengetahui apa yang terjadi dipasar, apa yang sedang dibutuhkan orang-orang, dan apakan orang akan menyukai produk dari perusahaannya. Semua itu dilakukan demi kelangsungan produk dan perusahaannya, tidak mungkin pemasar berani memasarkan sebuat produk tanpa mengetahui keadaan pasar sesungguhnya, karena akan sangat riskan sekali bagi perusahaannya. 








Sumber:



www.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id
studentsite.gunadarma.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar